Nakal Diduga SPBU 34.17106 Pertalite Bercampur Air, ini Bahayanya bagi Mesin akibat kan Motor Mogok
Kota Bekasi - titikkarya.com - PT Pertamina mengonfirmasi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU 34.17.106 Jalan Juanda No. 100, Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi terkontaminasi air. SPBU tersebut diduga mencampur Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan air. Hal tersebut membuat kendaraan milik sejumlah warga yang pernah mengisi di SPBU tersebut menjadi mogok bahkan rusak.
Kasus BBM bercampur air di SPBU 34.17106 ini pertama kali viral setelah diposting oleh akun Instagram @bekasi24jamcom.
Dalam video yang dibagikan, terpantau terlihat seseorang sedang sibuk menguras tangki BBM motornya. Dari isi tangki BBM yang dikeluarkan itu kedapatan berisikan air kotor berwarna coklat.
"Isi pertalite full tank isinya air semua, lokasi SPBU St.Bekasi, jadi harus kuras tanki nih," tulis narasi di akun itu, dikutip Tribunnewswiki Selasa, 26 Maret 2024.
Konsumen SPBU Pertamina 34.17106 Bulan-bulan Jalan Ir. Juanda, Kota Bekasi menunjukkan bukti beli bensin oplos air hingga mengakibatkan kendaraannya mogok, Senin (25/3/2024).
Sementara itu, Nur Khairunnisa (26), seorang konsumen mengatakan, dia mengisi bahan bakar kendaraan roda dua di SPBU tersebut sekira pukul 20.00 WIB.
"Tadi saya isi bensin Pertalite di sini Rp20 ribu, ngisinya sekitar jam 20.00 lewat lah kira-kira," kata Khairunnisa.
Setelah mengisi bahan bakar, motor bebek yang ia tunggangi mogok sekira 500 meter dari SPBU tempatnya mengisi bensin.
Awalnya, Khairunnisa mengaku tak tahu apa apa tak curiga. Ia beranggapan, bahwa motornya mogok karena kendala lain bukan karena bensin yang baru dibeli.
"Mogok deket PMI, awalnya saya enggak tahu karena motor juga posisinya ban- nya lagi kempes," ucapnya.
Dia lantas mendorong motornya ke bengkel yang tidak jauh dari lokasi tersebut. Pada saat dicek, didapati tangki bensin kendaraannya telah tercampur air.
"Saya liat orang yang abis ngisi bensin di situ juga pada mogok, setelah dicek ternyata tercampur sama air," jelasnya.
Dia dan sejumlah konsumen bernasib sama, akhirnya mendatangi SPBU tersebut beramai-ramai.Mereka menuntut ganti rugi atas keteledoran yang dilakukan manajemen.
SPBU itu sekarang ditutup sementara.Atas insiden itu, operasional SPBU kini dihentikan sementara untuk dilakukan pengecekan terhadap seluruh tangki BBM. Eko memastikan, pihak SPBU akan bertanggung jawab secara penuh dalam memperbaiki sejumlah kendaraan konsumen yang rusak akibat insiden itu.
Area Manager Communication Pertamina Regional Jawa Barat, Eko Kristiawan, mengatakan Pertalite bercampur air ini diketahui setelah sejumlah konsumen komplain. Mereka juga menyertakan bukti sampel BBM jenis pertalite yang tercampur air
"Pihak SPBU bertanggung jawab dengam memperbaiki kerusakan kendaraan dan mengganti BBM kendaraan konsumen dengan Pertamax," ucapnya.
Selama penghentian operasional SPBU 34.17106 Kota Bekasi, sebagai alternatif sementara masyarakat dapat melakukan pengisian BBM di SPBU 34.17135 di Jalan KH. Agus Salim No. 108 atau SPBU 33.17101 di Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bekasi.
"Pertamina menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan stok BBM bagi masyarakat terutama di wilayah kota Bekasi dan sekitarnya," kata Eko.
Apabila masyarakat membutuhkan informasi terkait produk dan layanan Pertamina serta subsidi tepat ataupun pengaduan lainnya, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.
Lantas, siapa sebenarnya sosok pemilik SPBU 34.17106 tersebut?
Ketika mengisi bensin, para pengendara pasti pernah melihat kode 31 dan 34 di SPBU Pertamina.
Kode 31 dan 34 di SPBU Pertamina ternyata bukan sekadar angka, namun merupakan nomor registrasi yang menunjukkan kode wilayah dan kepemilikan.
Dikutip dari Grid Oto, kode dengan awalan angkat 3 merupakan SPBU pertamina yang berada di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Sementara pada angka yang berada di urutan kedua adalah tanda kepemilikan yang dibekan menjadi 3 jenis.
Angka 1 menunjukkan kode SPBU COCO atau milik Petamina.
Angka 3 menunjukkan kode SPBU CODO atau milik Pertamina namun dikelola oleh swasta.
Sedangkan angka 4 menunjukkan kode SPBU DODO yang secara penuh milik dan dikelola swasta.
Sebagai contoh, untuk SPBU dengan kode 31.xxx.xxx, maka ini adalah SPBU COCO atau milik Pertamina di wilayah Regional 3 Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Lalu untuk pom bensin berkode 33.xxx.xxx, maka ini adalah SPBU CODO, milik Pertamina tetapi dikelola swasta di wilayah Regional 3 Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Yang terakhir, SPBU Pertamina dengan kode 34.xxx.xxx menandakan SPBU milik swasta atau DODO di wilayah Regional 3 Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Yang masih belum tahu arti COCO, CODO, dan DODO, berikut penjelasannya berdasarkan informasi dari halaman mypertamina.id:
- COCO (Corporate Owner Corporate Operate)Merupakan sebuah pom bensin yang murni dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina.
- CODO (Corporate Owner Dealer Operate)Merupakan sebuah pom bensin yang dimiliki oleh Pertamina tetapi dikelola oleh pihak swasta.
- DODO (Dealer Owner Dealer Operate)Merupakan sebuah pom bensin yang dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak swasta.
Ini artinya, SPBU 34.17106 yang viral karena diduga mencampurkan BBM dengan air ini dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak swasta.
Dikatakan pihak manajemen SPBU tersebut, mereka mengaku bersedia mengganti seluruh kerugian biaya bengkel dan bensinnya.
Bahaya BBM campur air
BBM yang dicampur dengan air dapat membuat komponen kendaraan bermotor rusak.
Air yang tercampur dalam tangki BBM wajib segera dikuras agar tidak menurunkan performa mobil dan merusak komponen di dalamnya.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan, jika mobil mogok akibat mengisi BBM yang bercampur air, maka pemilik kendaraan harus segera menguras tangki.
“Tidak ada cara lain, harus di kuras tangkinya. Sebab, kalau didiamkan bisa merusak pompa bensin,” ucap Didi, belum lama ini, dikutip dari Kompas.com.
Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan air yang tercampur dalam bensin dapat membuat motor maupun mobil mogok.
“Gejala ringannya yakni mesin menjadi brebet, saat pedal gas diinjak bukannya mobil mau lari tapi malah tenaganya hilang, dan muncul getaran di mesin seperti akan mati,” ucap Elin Selasa (26/3/2024).
Elin mengatakan air seharusnya tidak berada di dalam tangki BBM, karena dapat mengganggu performa mobil maupun motor dan menyebabkan kerusakan komponen bila tidak segera ditangani.
“Injektor bisa rusak, begitu juga pompa bensin karena sifat air dapat merusak logam, seperti pompa bensin dan injektor,” ucap Elin.
Elin mengatakan tangki bensin yang sudah terbukti mengandung air harus segera dikuras agar semua kandungan airnya terbuang sehingga tidak mengganggu peforma dan merusak komponen.
Jadi, motor dan mobil yang mengkonsumsi BBM tercampur air berpotensi mengalami penurunan performa hingga mogok, dan kerusakan pada sejumlah komponen seperti injektor dan pompa bensin.
***RED
Post a Comment