Header Ads

Harga Beras dan Cabai Naik Gila-gilaan,Sentuh Rekor Tertinggi 18ribu , Jokowi Salahkan Perubahan Cuaca

 



Kabupaten Bekasi - titikkarya.com - Harga beras dan cabai rawit di berbagai daerah di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.


Harga beras di pasar baru cikarang, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi terpantau terus merangkak naik, pedagang mengaku kenaikan harga tembus Rp 18.000 perkilo untuk beras jenis premium, sedangkan untuk beras dengan jenis medium saat ini harganya di kisaran Rp 16.500 hingga Rp 17.000 untuk perkilogramnya. 


“Agak susah juga sekarang mah harga berasnya naik terus, harga jualnya beras kiloannya juga sudah Rp 16.000, Rp 16.500, Rp 17.000, sampe itu Rp 18.000 jenis yang bagus, yang sedeng mah Rp 16.500 sampai Rp 17.000 perkilonya. Jenis nya antara IR 64 ama IR 42, mungkin dia istilahnya ada yang bagus ada yang jelekan harganya lain-lain,” kata Encep (61) salah satu pedagang beras di Pasar Baru Cikarang, Senin (19/2/24). 


Encep mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi sudah sejak dua bulan terakhir, kenaikan harga terus dirasakan setiap harinya, bahkan hingga mencapai rekor tertinggi kenaikannya di Pasar Baru Cikarang. 




“Jenis IR 42 lumayan harganya dia sekarang belinya aja udah Rp. 16.000 dari sananya, beras biasa saya kemarin beli itu Rp 15.500 sekarang sudah naik terus, yang biasa kemarin-kemarin masih Rp 13.000 perkilo sekarang ya segitu Rp 16.000 perkilo,” ungkapnya. 


Encep menuturkan, kondisi saat ini sangat mempengaruhi omset penjualan beras di toko miliknya. Biasanya saat harga beras stabil, Encep sebagai pedagang kecil bisa menjual 5 kwintal beras, tetapi saat ini hanya bisa terjual 2 kwintal hingga 3 kwintal beras. 

"Ya mempengaruhi penjualan, udah sepi biasa kita habis 5 kwintal sekarang paling 2 sampai 3 Kwintal hampir 50 persen penurunannya, kata Encep kepada awak media. "Kalau bukan pedagang warteg, nasi padang, tukang nasi goreng mungkin gak ada yang belanja ke sini, imbuhnya. 


Senada harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp63.950/Kg naik Rp2.600 dibandingkan hari sebelumnya. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting yang saat ini dibandrol Rp64.140/Kg naik Rp1.700.

Harga beras yang sudah tidak ramah kantong ini juga memberatkan pembeli, terutama untuk mereka yang memiliki usaha warteg.


Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membeberkan sebab utama kenaikan harga beras 'gila-gilaan' di pasaran baik tradisional maupun ritel modern. Menurutnya, kenaikan harga pangan pokok ini dipicu oleh gagal panen sejak 2023 lalu.


Presiden menjelaskan, gagal panen di sejumlah wilayah terjadi karena adanya El Nino. Sehingga fenomena tersebut berdampak buruk pada sektor pertanian di Tanah Air, salah satunya padi.


Dampak buruknya, jumlah produksi menjadi menurun. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan. Dia menyebut kenaikan harga beras tidak saja terjadi di Indonesia, namun juga di banyak negara-negara.


"(Kenaikan harga) disebabkan oleh adanya perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik," ujar Presiden di Kota Tangerang Selatan, Senin (19/2/2024).




Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Presiden memastikan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (Kg) tetap digelontorkan pemerintah kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Harapannya, bansos beras bisa meringankan masyarakat tak mampu.


"Bapak ibu sekalian, kenapa pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat? Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja. Dan pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan bapak ibu semuanya," jelasnya.


Untuk mengatasi kebutuhan masyarakat, Presiden menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan bantuan sosial berupa beras sebanyak 10 kilogram kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Harapannya, bantuan beras ini dapat meringankan beban masyarakat yang kurang mampu.


“Pemerintah memberikan bantuan beras ini karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan, bukan hanya di Indonesia. Tujuan kami adalah untuk meringankan beban masyarakat,” jelasnya


(RED) 


Tidak ada komentar